LONDON-SBN.
Inggris akan melarang iklan yang mempromosikan junk food atau makanan tidak sehat muncul di televisi pada siang hari dan di media daring serta internet pada akhir 2022.
Seperti Reuters, Kamis (24/6/2021), kebijakan ini sebagai bagian dari upayanya untuk mengatasi obesitas dan mendorong makan sehat.
Aturan baru ini dirancang untuk mengubah tren saat ini yakni satu dari tiga anak meninggalkan sekolah dasar dengan kelebihan berat badan atau obesitas. Tetapi kebijakan ini memicu reaksi marah dari beberapa kelompok media.
Berdasarkan rencana tersebut, iklan untuk makanan yang tinggi lemak, garam dan gula akan dilarang muncul di televisi atau program on-demand Inggris sebelum pukul 21.00. Iklan-iklan itu juga akan dilarang dari slot berbayar daring, memungkinkannya untuk tetap muncul di situs web produser dan halaman media sosial.
Pemerintah menyatakan pembatasan akan berlaku untuk semua bisnis dengan 250 atau lebih karyawan yang membuat atau menjual produk, membantu melindungi perusahaan kecil yang hanya mampu beriklan secara daring.
“Konten yang dilihat anak muda dapat berdampak pada pilihan yang mereka buat dan kebiasaan yang mereka bentuk. Dengan anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu daring, penting bagi kami untuk bertindak melindungi mereka dari iklan yang tidak sehat,” kata Menteri Kesehatan Masyarakat Jo Churchill, Kamis.
Analisis yang dikutip oleh pemerintah menunjukkan bahwa hampir setengah dari semua iklan makanan TV yang ditampilkan dalam sebulan pada tahun 2019 adalah untuk makanan yang tidak sehat. Pajak gula yang diberlakukan pada 2018 mendorong beberapa produsen minuman untuk memangkas kadar gula.
Untuk diketahui, para peneliti dari Australia menyimpulkan, makanan rendah gizi atau junk food dapat menghilangkan minat orang makan makanan sehat dan seimbang.
Makanan tak sehat, salah satunya junk food, terkadang bisa membuat Anda ketagihan. Makanan manis dengan karbohidrat, membantu pelepasan zat kimia bahagia atau disebut serotonin, yang juga memainkan peran penting dalam menghasilkan perasaan senang dan bahagia.
Umpan balik positif otak inilah alasan anda kembali ke kebiasaan konsumsi junk food terus menerus padahal hanya kepuasan sementara yang didapat. Walau memang sebagian masyarakat tahu sisi buruk makanan ini untuk kesehatan.
Asosiasi Berita dan Media menyatakan sangat kecewa dengan keputusan tersebut karena tidak jelas hubungan yang ditemukan antara paparan iklan dan obesitas pada masa kanak-kanak.
“Alih-alih mengatasi masalah obesitas pada masa kanak-kanak, tindakan kejam ini akan merugikan penerbit media berita yang mengandalkan pendapatan iklan untuk mendanai jurnalisme yang membuat kita semua mendapat informasi,” kata Sayra Tekin dari NMA.
Saham di penyiar komersial terbesar Inggris ITV turun kurang dari 1% sementara grup surat kabar Reach turun 1,5% dan Daily Mail & General Trust turun 2%. (reuters)