BOGOR-SBN.
Presiden RI ke-7 yang mulai menjabat sejak 20 Oktober 2014, Ir. H. Joko Widodo yang akrab disapa "Jokowi" menerima kunjungan Menteri Ekonomi Pendidikan dan Riset Swiss Johann N Schneider-Ammann dan delegasi di Istana Bogor, Jl. Ir. H. Juanda, Bogor Tengah, Bogor, Provinsi Jawa Barat (Jabar), Jumat (14/7/2017).
Kedatangan Menteri Johann N Schneider-Ammann yang juga mantan Presiden Swiss ini bersama delegasi pada pukul 08.55 WIB langsung disambut Presiden Joko Widodo (Jokowi) di ruang kerja Istana Bogor.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ke-16 dengan masa jabatan 15 Oktober 2012-16 Oktober 2014 ini, Joko Widodo (Jokowi) didampingi oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Dr. Darmin Nasution, S.E., Ph.D., Sekretaris Kabinet Indonesia ke-10 Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, M.M., Wakil Menteri Luar Negeri Dr. H. Abdurrahman Mohammad Fachir, sedangkan Menteri Johann N Schneider-Ammann didampingi oleh Duta Besar Swiss untuk Indonesia Yvone Baumann, Presiden Swiss Global Enterprise Ruth Metzler-Arnold, Anggota Parlemen Swiss Claude Begle, Presiden Swiss Asian Chamber of Commerce Urs Lustenberger dan Presiden University of Applied Sciences and Technology Prof DR Crispino Bergamaschi.
Menteri Johann N Schneider-Ammann dan delegasinya ini diterima Presiden sekitar dua setengah jam, dimana pada pukul 10.24 WIB delegasi Swiss ini meninggalkan Istana Bogor.
Seskab Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, M.M., usai pertemuan, mengungkapkan kedatangan Menteri Johann N Schneider-Ammann ke Indonesia untuk meningkatkan kerja sama bilateral, terutama di bidang pendidikan vokasional.
"Swiss ini merupakan satu negara yang sangat potensial bagi Indonesia, yang paling nyata adalah bilateral Indonesia-Swiss dalam tiga tahun ini mengalami kenaikan hampir 283 persen dan banyak sekali perusahaan-perusahaan Swiss di Indonesia yang menjadi unggulan atau leading di bidangnya," kata Seskab Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, M.M.
Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mewakili PDIP periode 2009-2014 ini mengatakan, dalam pertemuan dengan Presiden, Menteri Johann N Schneider-Ammann menawarkan kepada Indonesia untuk menindaklanjuti kerja sama, terutama di bidang pendidikan vokasional, politeknik dan sebagainya.
"Itulah yang dibahas pada hari ini," ungkapnya.
Menko Bidang Perekonomian Dr. Darmin Nasution, S.E., Ph.D. menambahkan, di bidang vokasional, Swiss bersama-sama Jerman, merupakan negara yang paling maju di dunia.
"Tadi memang Menteri Johann itu menawarkan di bidang itu, sehingga Presiden juga antusias menanggapinya," ungkap mantan Gubernur Bank Indonesia ke-14 dengan masa jabatan 1 September 2010-23 Mei 2013, Darmin Nasution.
Mantan Pelaksana Tugas Gubernur Bank Indonesia masa jabatan 27 Juli 2009-1 September 2010, Darmin Nasution mengatakan dirinya juga berbicara dengan Menteri Johann N Schneider-Ammann untuk menindaklanjuti segera kerjasama yang ditawarkan tersebut.
"Jika nantinya Presiden melakukan kunjungan ke Swiss, mungkin akhir tahun, kita sudah siap dengan kerja sama di bidang vokasional," jelas alumnus Paris-Sorbonne University, Paris, Prancis.
Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia masa jabatan 27 Juli 2009-1 September 2010, Darmin Nasution memberikan gambaran di Solo, Jawa Tengah, Indonesia memiliki akademi yang bagus, Akademi Maritim Indonesia (AMI), juga di Bandung memiliki kerja sama politeknik dengan Swiss, nantinya akan direalisasikan di seluruh Indonesia.
"Kita mau merefleksikan itu untuk hampir di setiap kota, supaya ada pendidikan vokasional di seluruh Indonesia. Mungkin tidak banyak, tapi di setiap kota besar ada akan lebih bagus," papar mantan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan (2005-2006), Darmin Nasution.
Mantan Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Indonesia masa jabatan 21 April 2006-27 Juli 2009 ini mengatakan bahwa Swiss sudah berkomitmen kepada dirinya, dan hal ini akan dikoordinasikan bersama-sama Kementerian Perindustrian, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Tenaga Kerja untuk menindak lanjuti hal tersebut. (ant)