JAKARTA-SBN.
Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol.) Drs. Suhardi Alius, M.H. sebentar lagi akan meninggalkan jabatannya sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Mantan Dir V/Tipiter Bareskrim Polri (2009-2010) ini terpilih sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Mantan penyidik utama Dit II/Ekonomi & Khusus Bareskrim Polri (2004) tersebut, Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, M.H. telah dipercaya Presiden RI ke-7, Ir. H. Joko Widodo yang akrab disapa “Jokowi” menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT). Mantan Sespri Kapolri (2001) tersebut, Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, M.H. akan dilantik menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Rabu (20/7/2016). Kini tinggal menunggu pelantikannya saja.
“Besok, Suhardi Alius akan dilantik pukul 09.30 WIB,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) ke-13 pada Kabinet Kerja Jokowi-JK yang mulai menjabat sejak 12 Agustus 2015, Jend. TNI (Purn.) Luhut Binsar Panjaitan, M.P.A. di Kompleks Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (19/7/2016).
Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, nama Suhardi Alius diusulkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Menurutnya, Jenderal Tito Karnavian yang lebih tahu kinerja Suhardi Alius sehingga diusulkan ke Presiden Joko Widodo.
“Itu mungkin yang terbaik dari Polri. Tanya Pak Kapolri, itu dia timbang dan diusulkan, kami usulkan dan Presiden setuju ya kami lantik,” imbuh Luhut Binsar Panjaitan.
Akhirnya, Kepala Negara Joko Widodo resmi melantik Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, M.H. menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), di Istana Negara, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (20/7/2016).
Mantan Kapolres Metro Jakarta Barat (2004) ini, Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, M.H. yang saat ini menjadi Sekretaris Lemhanas diangkat menjadi Kepala BNPT berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 70/TPA tertanggal 19 Juli 2016. Surat pengangkatannya dibacakan Wakil Sekretaris Kabinet Bistok Simbolon.
Usai pembacaan Keputusan Presiden tersebut pejabat yang dilantik mengucapkan sumpah di hadapan Presiden Joko Widodo. Setelah itu, dilakukan penandatanganan berita acara pelantikan yang kemudian ditutup dengan lagu Indonesia Raya.
Upacara pelantikan Kepala BPNT yang baru itu dihadiri antara lain oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2014-2019, H. Irman Gusman, S.E., M.B.A., Ketua Mahkamah Agung (MA) Prof. Dr. H. Muhammad Hatta Ali, S.H., M.H., Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Irjen Pol. (Purn.) Basaria Pandjaitan, S.H., M.H., anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, S.H.
Selain itu juga hadir Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Drs. Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Kesehatan Prof. Dr. Dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M. (K), Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, Sekretaris Kabinet Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, M.M., dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc.
Mantan Kapolres Metro Depok (2002) tersebut, Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, M.H. menggantikan Jenderal Polisi (Jend. Pol.) Drs. H. M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D. yang telah terpilih menjadi Kapolri.
Mantan Dir Reskrimum Polda Metro Jaya (2005) ini, Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, M.H. sebelumnya menjabat di Lemhanas sejak 16 Januari 2015. Dia juga pernah menjabat sebagai Kabareskrim Polri sejak 24 November 2013 hingga 16 Januari 2015 menggantikan Komjen Pol. Drs. Sutarman.
Sejak lengser dari kursi Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Kepolisian, Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, M.H. dipercaya menjabat Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
Sebelum diangkat sebagai Kabareskrim, Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, M.H. menjabat Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri (2012), lalu Kapolda Jawa Barat sejak Juni hingga November 2013.
Seiring penunjukannya sebagai Kabareskrim dulu, Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, M.H. kini menjadi angkatan 1985 pertama yang sudah mampu menembus pangkat jenderal bintang tiga.
Pria kelahiran Jakarta, 10 Mei 1962 ini terakhir menyetor Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada lembaga antirasuah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 15 Juli 2015 saat menjabat Sestama Lemhanas.
Dikutip dari laman resmi www.acch.kpk.go.id, alumnus Akademi Kepolisian 1985 itu memiliki total kekayaan Rp 5.798.558.273 dan US$ 32.325. Mantan Kapolda Jawa Barat ini tidak memiliki hutang.
Harta tidak bergerak mantan Kabareskrim (2013) tersebut yang terdiri dari tanah dan bangunan mencapai Rp 2.811.989.000. Dia punya dua bidang tanah dan bangunan di Jakarta Selatan serta sebidang tanah di Jakarta Barat. Sedangkan harta bergerak Rp 540 juta. Terdiri dari mobil Mitsubishi Lancer Rp 90 juta dan Toyota Vellfire Rp 450 juta.
Sedangkan harta tidak bergerak lainnya mencapai Rp 265 juta. Terdiri dari logam mulia Rp 150 juta dan benda bergerak kainnya Rp 115 juta. Sedangkan, giro setara kas milik mantan WaKapolda Metro Jaya (2011) tersebut senilai Rp 2.181.660.273 dan US$ 32.325.